Rabu, 26 Agustus 2009

Heuristics

Apakah ini seperti seseorang yang menyeberangi samudra
hanya dengan menggunakan sampan saja???
Atau hanyalah semacam heuristics yang sedang ku lakukan???...

Aku tak mampu menjawabnya..

Yang ku tahu... kerinduanku semakin mengelana...

Aku berfikir tentang nasib...
tapi itu tak memberiku jawaban sederhana..

Aku belajar pada malamku dalam menemukan setitik cahaya..

Dan ku yakini..itu selalu ada..

Hanya akulah yang mengubah nasibku...
Hanya aku yang mengubah suka dukaku..

Karena heuristics ku tak mampu memberiku apa-apa..
selain tetes air mata...

Dan kepercayaan yang slalu ku pupuk memberiku nafas...
Bahwa suatu hari...
semua akan bermula...
untuk bersimpuh bersama...

Aku menyayangimu... selamanya...

Selasa, 14 April 2009

by R.A. Kartini


lAnGKahku

aduhai…
langkahku terkoyak...
senyumku merangkak…
kebisuanku terpura-purakan…
otaxku mengabur…
dimana smua terkelumat dengan hati dan rasa yang berbeda..
semua tercampur membaur…
apakah kenyataan kan menjawab yang ada??

hey...aku di sini….........................

Kamis, 26 Maret 2009

rOdA Q bErpUTAR lg

Rodaku berputar lagi.....
kicckkk...quuu...kiicckkk qqquuuu....
Annjjjjjjriiiiiiiiiiittttttt.........
Teriakku....dalam gas2 beroda...

Aaannnnjjjrriiit....
Roda ini berputar lagi...
Padahal...nafas-nafas otaxku sudah tak bergeming....

Rodaku berputar lagi....
inikah salah???

Tak ku kayuh lagi....
tak bergeming lagi...

sudah...tidak jadi apa-apa...

Rabu, 25 Maret 2009

OtAkku SAyANg..OtAKku mAlanG

sreeeeeeeeecccccccxxxxx....sreeeeeecccxxxxxxx....

tiiiiiiiiiiiiitttttthhhhhh........tiiiiiiiiiiiittthhhh......

Terdengarlah deru langkahmu dari penghubung pilinan kabel dan nafas electrick


sreeeecccxxx....sreeeecccxxxx....

tiiiiiiiiiittttthhhh........tiiiiiiittthhhh......

Langkah kakimu menderu melemah,,,,duhai otaxku malang...


sreeeecccxxx....sreeeecccxxxx....

tiiiiiiiiiittttthhhh........tiiiiiiittthhhh......

Langkahmu pun tak sejalan,,,duhai otaxku sayang...


sreeeecccxxx....sreeeecccxxxx....

tiiiiiiiiiittttthhhh........tiiiiiiittthhhh......

oh....Otakku sayang…Otakku malang

Bagaimana ku harus menguatkan dan mempercepat laju langkahmu??


Oh..Otakku sayang…Otakku malang

Bersahabatlah denganku…

Samapai tiba waktuku………………………………………………………

Minggu, 22 Maret 2009

KeSABarAN____ by; Chairil Anwar

Aku tak bisa tidur
Orang ngomong, anjing nggonggong
Dunia jauh mengabur...
Kelam mendinding batu
Dihantam suara bertalu-talu
Disebelahnya api dan abu

Aku hendak berbicara
Suaraku hilang, tenagaku terbang
Sudah! tidak jadi apa-apa!
Ini dunia enggan disapa ambil perduli

Keras membeku air kali
Dan hidup bukan hidup lagi

Kuulangi yang dulu kembali
Sambil bertutup telinga, berpicing mata
menunggu reda yang mesti tiba......

BerJuta aLaSaN

Dunia memberiku ratusan alasan untukku menitikkan airmata…

Tapi hidup memberiku jutaan alasan untukku mengulaikan senyuman.

Jutaan senyuman atas daun-daun yang berguguran...

Jutaan senyuman atas rintikan hujan...

Jutaan senyuman atas hembusan angin alam...

Jutaan senyuman atas embun pagi...

Jutaan senyuman atas cahaya sang mentari...

Jutaan senyuman atas adanya kalian...kamu...dan kita...

Jutaan senyuman atas nafas ini...hari ini...dan hidup ini....

“What I Believe”___by Einstein

Saya tak pernah memandang kemudahan dan kebahagiaan sebagai tujuan itu sendiri_____ landasan etis semacam itu saya sebut kandang babi yang ideal….
Landasan ideal yang telah menerangi jalan saya, dan berkali-kali telah memberi saya keberanian baru untuk menghadapi kehidupan dengan suka hati adalah kebaikan hati, keindahan dan kebenaran.

Perubahan Perilaku Setelah Pensiun Pada Lansia

Ketika memasuki masa lansia, terjadi berbagai perubahan perilaku baik itu bersifat positif maupun negatif. Pensiun pada masa itupun terkadang memberi dampak yang luar biasa pada seseorang, tetapi perubahan perilaku selalu berbeda satu sama lain. Perubahan perilaku seperti sering mengeluhkan kondisi fisik dan penurunan aktivitas perawatan diri, juga berbagai permasalahan seperti Perasaan kesepian, Perasaan Kehilangan, Perasaan ditolak, Perasaan tak berguna, Kemunduran fisik dan mental, dan Depresipun sering dialami.

Perubahan perilaku yang dialami pada masa lansia, merupakan sesuatu hal yang wajar, sebab seperti yang dipaparkan Kunjoro (2002) bahwa ketika seseorang memasuki masa lansia maka banyak perilaku-perilaku yang berubah, perubahan itu ada yang positif namun ada yang negatif. perubahan perilaku yang dialami subjek lebih pada perubahan perilaku kearah yang negatif, seperti hidupnya makin tidak teratur, tidak sabaran, emosional atau mudah marah dan tersinggung, menjadi jorok dalam hal kebersihan atau bina diri.

Ketika menghadapi masa pensiun, subjek mengalami stres dan depresi, hal tersebut diperkuat apabila hubungan subjek dengan keluarga sebelum masa pensiun tidak terlalu dekat karena sebelum masa pensiun, subjek terlampau sibuk dengan pekerjaanya. Seperti yang dipaparkan Lillian Troll (dalam Santrock, 2006) bahwa Lansia yang berhubungan dekat dengan keluarganya mempunyai kecenderungan lebih sedikit untuk stres dibanding lansia yang hubungannya jauh.

Seperti yang dikemukakan oleh Jacinta (2001) bahwa depresi yang dialami subjek pada masa pensiun kuranglebih disebabkan oleh:

1. Kepuasan kerja dan pekerjaan

Pekerjaan membawa kepuasan tersendiri karena disamping mendatangkan uang dan fasilitas, dapat juga memberikan nilai dan kebanggaan pada diri sendiri (karena berprestasi atau pun kebebasan menuangkan kreativitas). Namun orang yang mengalami problem saat pensiun biasanya justru mereka yang pada dasarnya sudah memiliki kondisi mental yang tidak stabil, konsep diri yang negatif dan rasa kurang percaya diri terutama berkaitan dengan kompetensi diri dan keuangan/penghasilan. Selain itu, masalah harga diri sering menjadi akar depresi semasa pensiun karena orang-orang dengan harga diri yang rendah semasa produktifnya cenderung akan jadi overachiever semata-mata untuk membuktikan dirinya sehingga mereka habis-habisan dalam bekerja sehingga mengabaikan sosialisasi dengan sesamanya pula. Pada saat pensiun, mereka merasa kehilangan harga diri dan ditambah kesepian karena tidak punya teman atau tidak dekat dengan keluarga, seperti yang dialami subjek..

2.Usia

Pensiun sering diidentikkan dengan tanda seseorang memasuki masa tua. Persepsi negatif orang yang menganggap bahwa pensiun itu merupakan pertanda dirinya sudah tidak berguna dan dibutuhkan lagi karena usia tua dan produktivitas makin menurun sehingga tidak menguntungkan lagi bagi perusahaan/ organisasi tempat mereka bekerja secara tanpa sadar mempengaruhi persepsi seseorang sehingga ia menjadi over sensitif dan subyektif terhadap stimulus yang ditangkap. Kondisi ini lah yang membuat orang jadi sakit-sakitan bahkan membawa masalah serius seperti halnya post power-syndrome dan depresi saat pensiun tiba.

3. Status sosial sebelum pensiun

Status sosial yang didapat karena politisi akan cenderung membuat orang tua mengalami kesulitan saat menghadapi pensiun karena begitu pensiun, maka kebanggaan dirinya lenyap sejalan dengan hilangnya atribut dan fasilitas yang menempel pada dirinya selama ia masih bekerja.

SARAN PENANGANAN

Untuk menjaga agar kehidupan keluarga lansia tetap harmonis ketika memasuki masa pensiun perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

Ø Bagi Keluarga Lansia

1. Sisihkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga.

2. Sering mengajak subjek berdiskusi dan mengobrol

3. Mengajak subjek untuk beribadah bersama

4. Menemani subjek ketika bepergian

Ø Bagi Lansia itu sendiri

1. Ketika menghadapi masa pensiun yang paling utama adalah mencoba menghadapinya secara rileks. Ketegangan dan kecemasan tidak akan menjadikan segalanya lebih baik. Anda bisa bercermin dan belajar dari pengalaman keberhasilan dan kegagalan di masa lalu, untuk jadi bahan rencana masa depan.

2. Lebih mendekatkan diri dengan Tuhan yakni lebih rajin beribadah sehingga membuat perasaan lebih tenang

3. Jalin hubungan lebih dekat dengan keluarga, seperti menonton TV bersama, mengobrol dan berdiskusi

4. Banyak tersenyum dan tertawa akan membuat Anda punya banyak teman yang memberikan keceriaan dalam hidup

5. Jangan terburu-buru dalam menjalani hidup, sebaliknya, nikmatilah setiap moment yang berlalu dalam hidup Anda agar Anda bisa mensyukuri dan merasakan kenikmatan hidup yang sesungguhnya.

6. Buatlah rencana kegiatan setiap hari

7. Lakukanlah kegiatan yang menarik dan bermanfaat disertai optimisme bahwa hidup Anda akan menjadi jauh lebih baik lagi dari sebelumnya

8. Pensiun bukan berarti saat-saat di mana Anda harus mencari akal guna membunuh waktu, sebaliknya Anda harus berpikir bagaimana supaya Anda memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mendatangkan hal-hal terbaik dalam kehidupan Anda selanjutnya.

9. Jangan suka berdiam diri atau membiarkan diri menganggur dan melamun karena hanya akan membangkitkan emosi dan pikiran negatif saja

10. Jagalah kondisi dan kesehatan tubuh Anda dengan cara rajin berolah raga dan diet yang baik agar Anda tidak mudah jatuh sakit

11. Kurangi dan hilangkan kebiasaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi makanan berlemak tinggi, mengkonsumsi minuman beralkohol atau junk food

12. Pergilah mengunjungi tempat-tempat menarik bersama keluarga

13. Bacalah buku-buku yang membangkitkan motivasi Anda

Jumat, 20 Maret 2009

mAlam Q

Senin, 09 Maret 2009

Batu Ujian Cinta

Bagaimana kita tahu bahwa cinta yang seseorang rasakan cukup dalam untuk menghantarkan sepasang tersebut kearah berdampingan seumur hidup, menuju kepada kesetiaan yang sempurna??

Pertama, Ujian untuk merasakan sesuatu bersama
Cinta sejati ingin merasakan bersama, memberi, mengulurkan tangan. Cinta sejati memikirkan pihak yang lainya, bukan memikirkan diri sendiri. Jika kita membaca sesuatu, pernahkah kita berfikir:” aku ingin membagi ini bersama sahabatku?”. Jika kita merencanakan sesuatu, adakah kita hanya berfikir tentang apa yang ingin kita lakukan ? atau kah ini akan menyenangkan pihak lain?
Sebagaimana Herman Oeser (Seorang penulis Jerman) pernah berkata;” Mereka yang ingin bahagia sendiri, maka janganlah kawin. Karena yang penting dalam perkawinan ialah membuat pihak lain bahagia. Mereka yang ingin dimengerti pihak lain, janganlah kawin. Karena yang penting dalam sebuah perkawinan adalah mengerti pasangannya”.
Maka batu ujian yang pertama adalah ” apakah kita bisa sama-sama merasakan sesuatu? Apakah aku ingin membuat bahagia? atau membuat pihak lain bahagia?”

Kedua, Ujian kekuatan
Memang benar, bahwa pengalaman cinta juga dapat mempengaruhi keadaan jasmani seseorang, seperti misalkan mempengaruhi berat badan seseorang. Tapi dalam jangka waktu yang panjang, cinta sejati justru tidak akan menghilangkan kekuatan kita. Cinta akan memenuhi kita dengan kegembiraan serta membuat kita kreatif dan ingin menghasilkan yang lebih banyak lagi. Maka batu ujian yang kedua adalah ” apakah cinta kita memberi kekuatan baru dan memenuhi kita dengan tenaga kreatif, ataukah cinta kita justru menghilangkan kekuatan dan tenaga kita?”

Ketiga, Ujian Penghargaan
Seseorang mungkin akan terpesona dan terpana ketika melihat ketampanan atau kecantikan. tapi jika ia bertanya pada dirinya sendiri; ” apakah aku mengingini dia sebagai ayah, atau ibu dari anak-anakku?”, mungkin pandanganya tentang seseorang tersebut akan berubah ke arah yang negatif.
Pertanyaanya ialah; ”apakah kita benar-benar sudah punya penghargaan yang tinggi satu sama lain? apakah aku bangga dengan pasanganku??”

Keempat, Ujian kebiasaan
Suatu hari seorang gadis yang sudah bertunangan bercerita. Dia sangat risau, ”aku sangat mencintai tunanganku” katanya, ”tapi aku tak tahan caranya dia makan apel”. Gelak tawa penuh pengertianpun akhirnya memenuhi ruangan.
Bukankah seharusnya cinta menerima oranglain bersamaan dengan kebiasaannya??
Jangan pernah menikah berdasarkan paham cicilan, lalu mengira bahwa kebiasaan-kebiasaan itu akan berubah kemudian hari. Kemungkinan besar, itu takkan terjadi. Kita harus menerima pasangan kita sebagaimana adanya berserta kebiasaan dan kekurangannya.
Pertanyaannya; ”Apakah kita hanya saling mencintai atau juga saling menyukai??”

Kelima, Ujian Pertengkaran
Sebelum sepasang kekasih menyatakan komitmen atau hendak menikah. Pengalaman yang dibutuhkan bukanlah seks, malainkan ujian petengkaran. Persoalannya tentulah, bukan pertengkarannya, tetapi kesanggupan untuk saling berdamai lagi.
Pertanyaanya; ”Bisakah kita saling memaafkan dan saling mengalah??”

KeEnam, Ujian Waktu
Ada sebuah peribahasa kuno ”jangan menikah sebelum mengalami musim panas, dan musim dingin bersama pasanganmu”. Bertemu tidak hanya ketika dalam keadaan bahagia, cantik, tampan, bersihat maupun rapi.. tetapi bertemu ketika dalam keadaan sedih, gundah, marah, jengkel, ketika belum cuci muka, rambut awut-awutan dan berantakan. Itu akan membawa kita, apakah menerima pasangan kita dalam semua keadaan musim yang ada. Sekiranya kita ragu tentang perasaan cinta kita, sang waktupun akan memberi kepastian.
Pertanyaannya; ”apakah cinta kita telah melewati musim panas dan musim dingin?? sudah cukup lamakah kita saling mengenal??”


Lewati batu Ujian ini...
dan percayalah....Alloh akan menunjukkan yang terbaik untuk kita....

Loners Remaja

Loners merupakan orang yang menarik diri dari lingkungan, karena dia lebih menikmati dunia kesendiriannya. Dalam perkembangan sosial remaja, Loners sangan berhubungan dengan tahap ke enam teori Erikson yakni Intimacy vs Isolation. Dalam tahap tersebut dikemukakan bahwa individu dihadapkan pada tugas perkembangan pembentukan relasi intim dengan ornag lain. Erikson menggambarkan bahwa keintiman sebagai penemuan diri sendiri pada diri orang lain, namun kehilangan diri sendiri. Ketika remaja membentuk hubungan yang sehat dan relasi yang akrab dengan dan intim dengan orang lain, maka keintiman akan tercapai, namun jika tidak, isolasilah yang akan terjadi.

Penyebab Loners
Loners terjadi terutama karena individu sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Faktor yang menyebabkan kelambatan beradaptasi itu, yakni:
Faktor internal (diri individu)
Terjadi karena kesulitan penyesuaian diri, logika bahasa yang kurang dan karakteristik kepribadian.
Pola asuh orangtua
Gaya pengasuhan orangtua yang salah dan tokoh identifikasi yang mempengaruhi konsep diri remaja
Peristiwa traumatik
Lingkungan sosial yang membuat remaja merasa tidak aman dan nyaman, konflik tertentu yang membuat dia lebih sulit terbuka.

ArCa KetiDaKSadaRan 000105


Kumasuki dimensi yang berbeda…Kurasakan hawa dingin menyeruak..membuat tubuhku terbang berputar-putar… lalu jatuh dan menghantam pasir putih di bibir pantai yang begitu indah. Aku sempat terkejut melihatnya…pantai itu begitu indah. Beralaskan pasir-pasir putih dan berhiaskan kerang-kerang. Kususuri bibir-bibir pantai itu dan berlari-lari merasakan hembusan angin dan tarian dedaunan pohon kelapa. Kunikmati keindahan pantai itu sendiri____Berlari dalam kesendirian___Kesendirian yang kunikmati…tapi aku merasa sepi...
Tiba-tiba ku hentikan langkahku. Dan kulihat ada awan hitam yang berada di ujung langit yang lambat-laun berubah menjadi putih dan memunculkan cahaya. Tak lama setelahnya... muncullah malaikat dari balik cahaya itu. Dia turun menghampiriku dan tiba-tiba memelukku. Dia mendekapku lembut dengan sayap putihnya.. dan kurasakan sayap itu memancarkan kehangatan dari sela-sela bulunya, yang meneduhkan jiwaku. Dekapan itu begitu membuatku sangat nyaman.... Dalam peluknya, dia membisikan kata ”ikutlah denganku...dan kau akan merasakan kebahagian..perasaan bahagia yang takterkira...”
Tapi aku tak mengerti, bisikan itu malah sontak membuatku jatuh terkulai di pasir. Kurasakan tubuhku mengejang... lalu lambatlaun terasa ringan...dan rohkupun serasa hendak memisahkan diri. Dengan senyum lembutnya, malaikat itu justru berkata ”ayo...cepat keluar dan terbanglah bersamaku !!! ikutlah bersamaku..!!” perintahnya.
Akupun berusaha tuk memisahkan diri dari ragaku. Ku hentakkan rohku kuat-kuat...tapi rohku justru serasa semakin menempel dan berusaha menyatukan diri lagi. Ujung jari kakikupun serasa meremang...berubah menjadi dingin...dan membeku. Kebekuan itu serasa merambat terus membekukan semua aliran darahku.
Perasaan itu membuatku begitu teramat panik. Sertamerta aku berteriak dan memohon si malaikat untuk membantuku dan keluar dari perasaan ini. Namun tak kulihat sedikitpun dia menggerakkan diri untuk membantuku. Dia tetap tegak berdiri melayang didepanku... tersenyum dan justru berkata ”hanya kau yang bisa membebaskan dirimu sendiri... Ayo!! kau bisa terbebas...Ayo lelehkan es itu!!” pintanya.
Kata-katanya membuatku sedih, karna kupikir dia akan membantuku. Aku merintih...dan terus berusaha melepaskan diri dari kebekuan...tapi hawa dingin itu terus menyeruak... menjalari seisi ragaku...dari ujung kaki...dan terus naik...hingga terhenti di leher. Dingin itu serasa meremas leherku dan mencekikku_____ Ku tekan rasa itu, dan sekuat tenaga berusaha melelehkan rasa dingin dan kebekuan yang menjalari nadi-nadiku...sekuat tenaga..dan sekuat tenaga...kulelehkan kebekuan itu dengan sisa-sisa panas dalam ragaku.
Setelah beberapa saat... akupun berhasil...kebekuan seperti bongkahan es itu lama-lama mulai mencair. Kurasakan ragaku semakin hangat...tapi... lambat laun kehangatan itu berubah menjadi panas... ragaku berubah meremang...panas...seakan buliran api menjilati seluruh nadiku...kemudian aku berusaha lagi menenangkan diri dan mengenyahkan rasa itu dari ragaku...dan tak lama, panas itu mereda dan tiba-tiba aku kehilangan seluruh rasa dalam ragaku. aku tak merasakan hawa panas ataupun dingin menyetuh sedikit saja di ragaku.
Sang malaikat kemudian mendekatiku yang masih terkulai beralaskan pasir pantai. Dia menyodorkan tangannya... hendak membantuku berdiri dan mengajakku terbang bebas menuju cahaya____ Akupun berusaha bangun dan meraih tangannya. Tanganku sedikit mengejang... Serasa terkena sengatan listrik ketika menyentuh tangannya.. tapi aku tak memperdulikan itu semua. Ku pegang tangannya dan berusaha bangun. Dia lantas menggandeng tanganku dan membawaku terbang. Kami melayang.... Namun, ketika kami hendak terbang menuju cahaya.. muncullah dua malaikat kecil di kedua sisiku. Mereka memberiku bintang yang bercahaya. Ketika bintang itu mereka berikan...bersamaan dengan itu, kurasakan kesejukan menyelimutiku. Malaikat dan kedua malaikat kecil itu tersenyum padaku... menganggukkan kepala serasa memberi arti saatnya untuk terbang menuju cahaya dan meninggalkan pantai____ akupun membalas senyum mereka dan beranjak terbang meninggalkan pantai___
Namun..tiba-tiba ditengah perjalanan terbang kami, ada sesuatu yang masih mengganjal jiwaku...dan akupun terhenti... Kutoleh lagi kebawah... dan ternyata kulihat diriku yang lain masih terbaring di bibir pantai dan hanya beralaskan pasir pantai. Aku tersontak melihatnya dan perlahan turun...hendak mendekatinya dan membawanya bersamaku. Tapi para malaikat itu meraih tanganku, serasa ingin mencegahku turun. Kulibaskan tangan mereka dan hendak bergegas turun. Saat aku berusaha turun tuk menggapainya...kurasakan hantaman udara menyerbuku dari bawah seakan tidak memeperkenankan aku tuk mendekati diriku yang lain yang terkulai di bawah. para malaikat itu juga terusmenerus memanggilku dan memperingatkanku ”Berhenti..!! jangan perdulikan dia...ikutlah bersama kami..!!ikutlah bersama kami...cepat... sebelum cahaya diatas itu menghilang..!!” perintah mereka.
Tak ku perdulikan semuanya. Aku tetap berusaha turun dan menggapai diriku yang lain di bawah itu,meskipun aku harus elawan dan menembus hantaman udara yang menyerbuku dari bawah. Dan akupun berhasil.. Aku bergegas mendekati diriku yang lain itu dan berusaha menyatukan diri dengannya. Ketika aku berbaring diatasnya dan berusaha menyatukan diri...seluruh tubuh inipun kembali diselimuti udara panas. Kami menyatu...dan kurasakan tubuh ini melayang...meski kusadari..kini aku masih terkulai di bibir pantai beralaskan pasir putih...dan ketika kubuka mataku dan berdiri memandang kelangit-langit tempatku terbang...tak kulihat lagi cahaya putih dan para malaikat itu....................

Sabtu, 28 Februari 2009

wAktU

Senin, 09 Februari 2009

Menunggu Mentari Pagi

Pagi itu kuputuskan mengayuh mesin roda duaku tuk menunggumu dan menanti kemunculanmu.

Kukayuh mesin roda duaku tuk menanti kemunculanmu di bukit kedamaianku.


Haah…akhirnya berada di sini lagi..” desisku dengan ulaian senyum.


Angin, telah menyambutku disana…pandangan kehidupan alampun langsung tertampik ke kedua mataku.


Subhannalloh….” kalimat itupun terus melaju dalam jiwa dan kognisiku.


Ku naiki bukit kecil tempatku biasa bermanja dengan pohon yang meneduhkanku tiap aku duduk dan berbaring disana…Angin dan wangi rerumputanpun kembali menyambutku…


subhannalloh…kesejukan ini kembali meraup buliran jiwaku..


Aku duduk ditemani rerumputan, pelukan kesejukan embun pagi dan lindungan sang pohon…


Kupandang lukisan alam raya yang terhampar di depan kedua mataku...kupandangi langit biru yang berselimutkan putihnya kabut tipis.. dan kulihat cahayamupun hampir menampakkan diri…kupu-kupupun mulai berlenggang didepanku seorang diri. Tarian dan nyanyian burung-burungpun juga menampakan diri diiringi musik sang angin pagi..


Ku tutup mataku dan mulai berusaha menyatu dengan semua itu.. Pelukan sang angin mulai merasuk tulang-tulangku diikuti nyanyian lembut sang rumput dan para dedaunan yang menari tertiup angin...lalu nyanyian kecentilan burung dan jangkrikpun melenggang dan sayup-sayup..suara mesin-mesin tak berjiwa itu juga ingin memainkan perannya…

Kututup mataku dan seluruh nada itu kurasakan mengalun lembut dalam nafasku…..rasa yang begitu membuatku sakau…


Dalam damai yang membuatku sakau ini aku menunggu kemunculanmu... Aku menunggu cahayamu yang menghangatkan ragaku. Kutunggu..dan kutunggu engkau dalam pikirku yang kukira kan menampakkan diri. Ku tunggu..dan kutunggu dalam damaiku, tapi awanpun masih mulai menyelimutimu. Kutunggu...dan kutunggu lagi..tanpa kejenuhan dalam benakku. Kutunggu...dan kutunggu lagi dalam damaiku ditemani nyanyian alam ini dan wangi sang rerumputan dan embun pagi... Ku tunggu dan kutunggu, tapi kau tetap menutup diri. Ku tunggu sampai waktupun mulai perlahan meninggalkan diri dan kau pun masih terselimuti...

Akhirnya waktu delapan pagipun ku putuskan beranjak pergi, karna otakkupun berkata ” aku tetap tak kan mendapatimu pagi ini”...tapi aku pasti kembali ke bukit itu menunggu kemunculanmu lagi...


Menunggu kemunculanmu dalam damaiku....


Merasakan sakau itu lagi...

opotical illusion



Jumat, 06 Februari 2009

Jalinan Sulaman Dalam Benakku

Tiba2 jaring laba2 tersulam-sulam dalam benakku. Satu persatu, laba-laba itu mengais-ngais dan menyulamkan jaringnya perlahan-lahan...
Apa yg sebenarnya terjadi pada memoriku meluap lagi... Isi kepalaku memuntahkan semuanya kembali, ketika kata-kata itu kau ucap.

"Salahkah jika aku mengingatnya??" benakku pun bicara
"tidak" dan ini tetap menjadi jawabku..
Dan "tidak" tetap menjadi jawabku meski merekapun juga mendoktrin bahwa ruang-ruangku masih terisi olehmu...
Dan "tidak" tetap menjadi jawabku....karena inilah rasa yang hanya aku saja yang mengerti bukan... dan bukankah tak menjadi sebuah larangan kalo gulungan memori terkadang memainkan semuanya dalam otakku??

Verbalisasi itu akhirnya keluar dari mulut seorang engkau..dan tahukah??tak hanya otakku saja yang tersulam, tapi juga jiwa ini..sungguh..rasa yang begitu tercampur aduk...
Kadang diri ini bertanya dan membenarkan sendiri...lalu tetap terbesit kata "tidak" pula ...namun tiba-tiba itu terbesit lagi, dan membawaku dalam alam lalu.

Kau Berkata seakan nadaku kau dengar...kau menatap, seakan nadaku kau rasa...
Tapi terbesit lagi tanya "benarkah nada ini terdengar??"
"benarkah nadaku selama ini selalu kau dengar??"

Separuh otak ini mulai membenarkan asumsi...tp kadang terbesit kata "tidak" lagi..
Separuh otak ini mencoba bertanya lagi "apa benar kau telah mendengar nadaku selama ini?? itukah kenapa kau mampu menjawab gumanan bodoh dalam otak yang terlontar dalam mulut ini?...yang justru lantas membuat otakku terkena kejutan listrik.."

Gulungan memori ini mulai memutarmu kembali...membuat otakku harus menguras tenaganya lagi.....tapi....itulah gulungan memory...

Ktika otak ini mulai mendaktik dirinya...dan jiwa perlahan-lahan mengikutinya...tiba-tiba...separuh dari keseluruhan itu kembali bicara; "biarlah semua berjalan semestinya... semestinya kita melangkah...semestinya angin yang membawa kita...semestinya jalan yang kita tapaki masing-masing..."

Kau membuatku belajar...dan ku tau...akupun juga membuatmu belajar...

Kau tak tinggalkanku...dan akupun juga tak tinggalkan kau...

Inilah adalah pembelajaran terindah...keindahan sebuah pembelajaran...

Album pembelajaran ini tak ku buang begitu saja...hanya ku tu2p..dan kan tersimpan...
Namun ketika album itu ku buka...bukanlah arti bahwa jiwa dan separoh nafas itu kembali..
Karna jiwa dan separoh nafas ini tak menempatkanmu didalamnya lagi...

Aku menemukannya...dan diapun juga menemukanku...
Dia bukan aku...Dia bukan kau...dan Diapun bukan mereka...
Dia membuatku memberikan ketulusan....

Dia membuatku ----------

Dan dia membuatku menempatkanya dalam separoh jiwa dan nafas ini....


Sabtu, 31 Januari 2009

my..............

Rabu, 14 Januari 2009

LiFe is an Audition

Kehidupan adalah sebuah audisi. Audisi seekor ulat tuk mencapai bentuk kupu-kupu yang indah dan dapat terbang selayaknya gumpalan awan yang mengapung di langit-langit dengan ringannya.
Sebelum mencapai pembentukan kupu-kupu, ulat kecil itu hanya mampu menggigil ketika diterpa semilir angin dan membuka hatinya untuk sang fajar. Dan meringkuk kembali takkala bayang-bayang malam telah datang.
Kehidupanya adalah sebuah audisi, ktika dia harus meruntuhkan pesaing-pesaing dalam dirinya sendiri. Dalam lembahnya, dia menyulam benang-benang kehidupan tuk menutup diri dari alamnya. Kekosongan membuatnya riang tiada berpikir sedikitpun dalam benang-benang yang menyelimutinya. Namun didalam benang-benang itu dia tercabik oleh dua kekuatan, yang pertama mengangkatnya dan mempertontonkan indahnya semesta dari balik kabut mimpi-mimpi. Yang kedua memaksanya melepas benang-benang itu dan memenuhi pengelihatannya dengan debu dan menyekapnya dengan segala kekhawatiran dan lamunan... Hanya bukit dan lembah yang setia mendengarkan lolongannya. Namun jeritan dan kekosongan didalam benang-benang itu berhasil memenangkanya dari audisi.
Dia datang dari sumber lubang pepohonan...memberanikan diri mengikuti sebuah audisi kehidupan kupu-kupu.. dan kini... perubahan itu datang...
Inilah hidup si kupu-kupu karena dia telah jujur menghadapi perubahan dalam kehidupanya....

LoGikA tERbAlik dALaM cINtA

LAFAZ CINTA Sang Pujangga
”Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”.

Ada sebuah logika terbalik dalam cinta... atau mungkin lebih tepatnya, bahwa sesungguhnya logika tak mampu menjamahnya. Selayaknya sebuah teratai putih yang terapung diatas permukaan air, yang tak dimengerti oleh orang yang melihatnya bahwa dibawah teratai indah itu terdapat jaring-jaring akar yang terbelit dengan keruwetanya. Dan itu, hanya bisa dipahami oelh si teratai sendiri.
Ketika seseorang jatuh cinta, dia akan mengalami sebuah perubahan. Segala bentuk perubahan itu bisa dilihat sebagai perubahan perilaku, keadaan emosional atau pola pikir yang dirasa berubah kearah positif atau negatif bagi dirinya sendiri atau orang lain.
Terkadang... cintapun tak membutuhkan balasan dari orang yang di cintainya. Akan sangat terdengar omongkosong mungkin...atau..itu semua hanya ada dalam rekaan cerita fiktif belaka.
Semua orang pastinya kan bahagia, jika apa yang diharapkan dari orang yang dia cintai terwujud. Bagaikan seorang putri yang hidup bersama selamanya dengan pangeran yang dicintainya. Kehidupan yang dijalani dengan bahagia dan berahir dengan happyending seperti dalam dongeng dan romansa cinta...Tentu saja semua orang menginginkanya. Tapi....hey...??!! ini bukan dongeng cinderella dan Romansa cinta Romeo-Juliet.
Cinta selayaknya kasih sayang bunda yang hanya dibaca berdasarkan logika terbalik semata. Bukankah seorang bunda hanya mengharapkan balasan agar orang yang dicintainya bahagia?? Seorang bunda mencintai hanya berdasarkan ketulusan yang diliputi naungan doa dan hanya berharap balasan dari Tuhan agar orang yang dicintainya kelak bisa meraih harapan dan hidup bahagia... Lalu...bisakah cinta itu dijelaskan dengan logika??
Logika cinta itu terbalik... Sebuah rasa dalam jiwa terkadang tak dapat dijelaskan oleh kata, dan Cinta hanya dimengerti oleh orang yang merasakannya. Selayaknya yang Gibran kata bahwa ”Cinta yang dibasuh oleh airmata akan tetap murni dan indah sentiasa”.
Dengan cinta sederhana itu, seorang pribadi bisa belajar dari sisi-sisi ketidakbahagiaanya dan bahagia dalam ketidakbahagiaanya... Itulah ketika kita mencintai seseorang dengan tulus dan sederhana...

Orang berkata:
”ketika kau ingin memahami orang lain, maka terlebih dulu pahamilah dirimu sendiri”.
Tapi aku berkata:
”Dengan mencintai orang lain, aku akan dapat memahami diri sendiri..”

Minggu, 11 Januari 2009

akU bELajaR unTUk tERsENyum


Orang berkata, "Langit selalu berduka dan mendung."

Tapi aku berkata, "Tersenyumlah, cukuplah duka cita di langit sana."

Orang berkata, "Masa muda telah berlalu dariku."

Tapi aku berkata, "Tersenyumlah, bersedih menyesali masa muda tak kan pernah mengembalikannya"

Orang berkata, "Langitku yang ada di dalam jiwa telah membuatku merana dan berduka.

Janji-janji telah mengkhianatiku ketika kalbu telah menguasainya.

Bagaimana mungkin jiwaku sangggup mengembangkan senyum manisnya

Maka akupun berkata,"Tersenyum dan berdendanglah, kala kau membandingkan semua umurmu kan habis untuk merasakan sakitnya.

Orang berkata, "Perdagangan selalu penuh intrik dan penipuan, ia laksana musafir yang akan mati karena terserang rasa haus."

Tapi aku berkata, "Tetaplah tersenyum, karena engkau akan mendapatkan penangkal dahagamu.

Cukuplah engkau tersenyum, karena mungkin hausmu akan sembuh dengan sendirinya.

Maka mengapa kau harus bersedih dengan dosa dan kesusahan orang lain, apalagi sampai engkau seolah-olah yang melakukan dosa dan kesalahan itu?

Orang berkata, "Sekian hari raya telah tampak tanda-tandanya seakan memerintahkanku membeli pakaian dan boneka-boneka.

Sedangkan aku punya kewajiban bagi teman-teman dan saudara, namun telapak tanganku tak memegang walau hanya satu dirham adanya

Ku katakan: Tersenyumlah, cukuplah bagi dirimu karena Anda masih hidup, dan engkau tidak kehilangan saudara-saudara dan kerabat yang kau cintai.

Orang berkata, " Malam memberiku minuman ‘alqamah… tersenyumlah, walaupun kau makan buah ‘alqamah

Mungkin saja orang lain yang melihatmu berdendang akan membuang semua kesedihan. Berdendanglah…

Apa kau kira dengan cemberut akan memperoleh dirham atau kau merugi karena menampakkan wajah berseri?

Saudaraku, tak membahayakan bibirmu jika engkau mencium juga tak membahayakan jika wajahmu tampak indah berseri

Tertawalah, sebab meteor-meteor langit juga tertawa, mendung tertawa, karenanya kami mencintai bintang-bintang

Orang berkata, "Wajah berseri tidak membuat dunia bahagia

yang datang ke dunia dan pergi dengan gumpalan amarah.

Ku katakan, "Tersenyumlah, selama antara kau dan kematian ada jarak sejengkal, setelah itu engkau tidak akan pernah tersenyum."


Begitulah Elia Abu Madhi berkata, dan akupun belajar untuk selalu tersenyum…

oUr


Angin… air…api…tanah…

Semuanya memiliki sifat kepemilikan mutual masing-masing…

Debur emosi yang menyatu dalam keterpautan awan…

Membuat sifat kepemilikan mutual itu menjadi sebuah keobyektifan yang membuat kita saling terikat.

Tak perduli seberapa panasnya kepemilikan sang api..

Tak perduli seberapa besar deburan sang angin…

Tak perduli seberapa menghanyutkanya kepemilikan air..

Dan tak perduli seberapa keras tandusnya kepemilikan tanah…

Tapi. ..

Ketika semuanya menyatu dan terukir di bumi…

Seluruhnya menjadi lukisan hidup yang indah…

Dan itulah…ketika kita saling… terikat…..

Anorexia Pada Remaja yang Semakin Meningkat

Gangguan makan yang umumnya ditemui pada remaja putri adalah anoreksia atau istilah kerennya dikenal dengan anorexia nervosa. Anorexia berarti kehilangan nafsu makan atau suatu sindrom yang membuat penderita menghindari keinginan untuk makan yang kemudian membuat dirinya berhasil menguasai dan mengatasi rasa lapar dan nafsu makannya sendiri.

Penderita anoreksia sadar bahwa mereka merasa lapar namun takut untuk memenuhi kebutuhan makan mereka karena bisa berakibat naiknya berat badan.

Persepsi mereka terhadap rasa kenyang terganggu sehingga pada saat mereka mengkonsumsi sejumlah makanan dalam porsi kecil sekalipun, mereka akan segera merasa ‘penuh’ atau bahkan mual. Mereka terus menerus melakukan diet mati-matian dan atau melakukan olahraga secara berlebihan, sehingga berat badannyapun turun secara drastis. Pada akhirnya kondisi ini bisa menimbulkan efek yang berbahaya yaitu kematian si penderita. Penderita biasanya benar-benar ingin kurus sampai-sampai penderita merasa kedinginan, sulit tidur dan beberapa gangguan emosional lainnya. (Anorexia Nervosa and Refeeding Syndrome.A Case Report )


Karena berbagai pencitraan di media massa mengenai bentuk tubuh ideal seorang perempuan, banyak perempuan yang menjadi korban tanpa disadari. Pada waktu yang sama, seringkali media mempunyai kecenderungan menyangkal nilai kualitas dan kekuatan yang timbul dari dalam diri. Banyak wanita dengan berat dan bentuk tubuh yang berbeda-beda "dikeluarkan" dari masyarakat atau direndahkan oleh citra-citra dan pesan-pesan ini. Sehingga pencitraan ukuran tubuh yang langsing cenderung ceking telah melipat gandakan kasus-kasus Anorexia dan Bulimia.

Pada khususnya, media sebagai lambang yang memperkuat ketakutan dan diskriminasi terhadap wanita-wanita gemuk. Sebaliknya, menurut tafsiran terdapat 9 dari 10 wanita, berjuang dengan masalah-masalah berat badan dan citra tubuh. Dan berat yang berlebihan kurang lebih dilihat sebagai masalah kesehatan yang kompleks dan lebih sebagai masalah kekuatan niatan pribadi wanita-wanita yang kelebihan berat badan seringkali diberitahu oleh praktisi kesehatan untuk "mengurangi berat badan".

Kebanyakan wanita ingin terlihat langsing dan kurus karena mereka beranggapan bahwa menjadi kurus akan membuat mereka bahagia, sukses dan populer. Apalagi jika melihat ‘body’ para selebritis yang langsing (yang sebenarnya lebih tepat dikatakan kurus-ceking) sehingga jika memakai baju model apapun terlihat pas dan pantas dipakai. Sementara lain halnya jika tubuh kita gendut,akan terlihat tidak pantas. Para pemerhati masalah media dan perempuan mengamati bahwa gejala gangguan pola makan mulai marak muncul sekitar tahun 1960-an ketika Twiggy dan Barbie muncul .( Jurnal Perempuan, Media Awareness,)

Ketika memasuki masa remaja, khususnya masa pubertas, remaja menjadi sangat concern atas pertambahan berat badan mereka. Terjadi perubahan fisiologis tubuh yang kadangkala mengganggu. Biasanya, hal ini lebih sering dialami oleh remaja putri daripada remaja pria. Dalam JURNAL The Anxiety Level Differences Among Male and Female terlihat pula bahwa tingkat kecemasan perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki. Apalagi para remaja putri,tahu bahwa mereka mengalami pertambahan jumlah jaringan lemak sehingga mereka akan mudah untuk gemuk apabila mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi.


Dari penelitian American Psychological Association/APA, terdapat hubungan yang kuat antara seksualisasi dengan tiga gangguan mental yang sering terjadi pada perempuan, yaitu kelainan makan (anoreksia nervosa, anoreksia bulimia), harga diri yang rendah, dan depresi. Gangguan yang berupa kelainan makan seperti anoreksia tentunya juga akan berdampak pada kesehatan fisik anak.

APA mendapati hampir semua bentuk media melakukan ciri (1) orang dinilai hanya dari daya tarik seksual atau perilaku seksualnya, (2) standar daya tarik fisik (yaitu, yang ’seksi’) didefinisikan secara sempit, (3) orang dijadikan objek atau alat pemenuh kebutuhan seksual, dan (4) nilai-nilai seksual dengan tidak sepantasnya dipaksakan ke dalam diri seseorang. Keempat ciri ini tidak harus tampil bersama-sama; keberadaan satu ciri saja sudah dapat menjadi bukti adanya seksualisasi.

Anak perempuan, khususnya, sangat rentan dipaksakan dengan seksualitas orang dewasa. Dalam media, seksualitas perempuan biasanya dilakukan dengan penggambaran secara seksual (misal: memakai baju yang minim/terbuka, dengan postur tubuh atau mimik muka yang menandakan kesiapan melakukan aktivitas seksual), objektivikasi seksual (misal: hanya ditampilkan bagian-bagian tubuh yang merangsang secara seksual seperti payudara atau pantat), dan penekanan yang kuat pada standar kecantikan fisik yang sempit dan tidak realistis. Dari hasil studi APA terhadap 40 tahun iklan media massa di AS, hanya 1.5% yang menampilkan seksualisasi anak-anak. Namun dari 1.5% tersebut, 85%-nya menampilkan seksualisasi pada anak perempuan. Dan angka tersebut terus meningkat setiap tahunnya.


Lingkungan sekitar juga ikut mempengaruhi. Semakin sering diledek ‘gendut’ maka dietnya semakin gencar. Maka tidak mengherankan bila ketidakpuasan seseorang dengan tubuhnya akan mengembangkan masalah pada gangguan makan.

Teman-temannya pun dapat melakukan seksualisasi ketika tubuh yang kurus dan seksi dijadikan standar untuk diterima di lingkungan pergaulan (untuk teman sesama perempuan), atau mengganggu teman-teman perempuan dan memperlakukan mereka sebagai objek seksual (untuk teman-temannya yang laki-laki).

Lingkungan keluarga juga dapat mempengaruhi. Ketika orangtua menekankan pada anak perempuannya bahwa penampilan fisik adalah hal yang terpenting dalam hidup, maka mereka telah melakukan seksualisasi. Beberapa bahkan mungkin sampai mendorong anaknya melakukan operasi plastik.

Ketika anak perempuan sudah diindoktrinasi oleh lingkungannya, maka selanjutnya ia yang akan melakukan seksualisasi dirinya sendiri. Gejala ini tampak dalam perilakunya membeli (atau meminta orangtua membelikan) produk atau pakaian yang membuatnya tampak lebih menarik secara fisik atau lebih seksi. Di tahap ini anak perempuan akan melakukan objektivikasi diri (self-objectification), di mana mereka memandang diri/tubuh mereka sendiri sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain secara fisik dan seksual.


Remaja dengan gangguan makan seperti di atas memiliki masalah dengan body imagenya. Artinya, mereka sudah memiliki suatu mind set (pemikiran yang sudah ter’patri’ di otak) bahwa tubuh mereka tidak ideal. Mereka mempersepsikan tubuhnya gemuk, banyak lemak di sana sini, tidak seksi dan lain-lain yang intinya tidak sedap untuk dipandang dan tidak semenarik tubuh orang lain. Akibat pemikiran yang sudah ter’patri’ ini, seorang remaja akan selalu melihat tubuh mereka terkesan gemuk padahal kenyataannya justru berat badan mereka semakin turun hingga akhirnya mereka menjadi sangat kurus. Mereka akan dihantui perasaan bersalah manakala mereka makan banyak karena hal itu akan menyebabkan berat badannya naik.

Masalah "body" ini akhirnya menyebabkan remaja menjadi tidak percaya diri dan sulit untuk menerima kondisi dirinya. Mereka beranggapan bahwa kepercayaan diri akan tumbuh kalau mereka juga memiliki tubuh yang sempurna (sempurna disini adalah ; kurus).

Anorexia pada umumnya mulai diderita seseorang pada usia remaja, walaupun bisa juga mulai muncul ketika anak berusia lima tahun atau pada orang tua berusia 60-an tahun. Gejala anorexia bisa bermacam-macam tergantung individu yang menderitanya. Menurut hasil penelitian dalam Jurnal of Clinical and health psychology biasanya ditandai dengan :

  • Menolak untuk mempertahankan berat badan normal dan cenderung selalu ingin lebih kurus.

  • Selalu ketakutan berat badannya akan naik walaupun kenyataannya berat badannya turun terus.

  • Berolahraga secara berlebihan

  • Punya kebiasaan makan yang aneh, seperti menyisihkan makanan di piringnya dan memotong-motongnya menjadi bagian-bagian kecil, mengunyah lambat-lambat, serta menghindari makan bersama keluarga.

  • Mereka menganggap kulit dan daging pada tubuh mereka sebagai lemak yang harus dimusnahkan.

  • Tidak adanya lemak di tubuh membuat penderita anorexia merasa tidak nyaman ketika duduk ataupun berbaring (saking kurusnya).

  • Mereka juga sulit tidur.

  • Dengan berlanjutnya penyakit ini, penderita mulai suka menyendiri dan menarik diri dari teman dan keluarga.


Beberapa penderita anoreksia dan bulimia dapat menurunkan berat badannya antara 25 – 50 % dari berat badan mereka. Jika gangguan ini tidak segera tertangani, maka dapat membawa dampak masalah baik secara fisik maupun psikis yang serius, bahkan kasus yang terparah bisa sampai menyebabkan kematian

Dampak fisik yang umumnya terjadi pada mereka :

  • Kehilangan selera makan, hingga tidak mau mengkonsumsi makanan apapun

  • Luka pada tenggorokan dan infeksi saluran pencernaan akibat terlalu sering memuntahkan makanan

  • Lemah, tidak bertenaga

  • Tubuh penderita bereaksi terhadap kondisi ini dengan cara menghentikan beberapa proses. Tekanan darah menurun drastis, napas melemah, dan kelenjar tiroid yang mengatur pertumbuhan menghilang.

  • Kulit mengering, rambut, dan kuku menjadi rapuh.

  • Pusing, kedinginan, sembelit, serta pembengkakan sendi.

  • Kekurangan lemak menyebabkan temperatur tubuh menurun.

  • Sebagai mekanisme alam, tumbuh lanugo atau rambut di seluruh tubuh termasuk wajah.

  • Ketidakseimbangan zat kimia dalam tubuh juga dapat menyebabkan serangan jantung.

  • Sulit berkonsentrasi

  • Gangguan menstruasi yakni berhenti menstruasi tiga bulan berturut-turut atau lebih padahal tidak hamil atau menstruasi terhenti (atau pada anak yang menginjak dewasa, mungkin menstruasi tidak dimulai sama sekali)

  • Gastroparesis diabetikal adalah suatu kelainan motilitas lambung yang terjadi pada penderita diabetes tanpa gangguan obstruksi pada gastroduodenal dengan atau tanpa manifestasi sindroma dispepsi dan ini disertai dengan adanya kelainan pada uji pengosongan lambung. (Farrel FJ. and Keeffe EB., 1995). Diman dari hasil penelitian Mabel Sihombing, , dkk. Dalam Jurnal Clinics and Radiologic Improvement With Cisapride Short Term Therapy in Gastroparesis Diabetica tahun 2002, bahwa Gastroparesis bisa diakibatkan oleh berbagai hal ; salah satunya adalah Anorexia Nervosa

  • Kematian


Dampak fisik secara tidak langsung juga akan mempengaruhi kondisi psikis seseorang, sehingga masalah psikologis yang muncul pada mereka adalah :

  • Perasaan tidak berharga

  • Sensitif, mudah tersinggung, mudah marah

  • Mudah merasa bersalah

  • Kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain

  • Tidak percaya diri, canggung berhadapan dengan orang banyak

  • Cenderung berbohong untuk menutupi perilaku makannya

  • Minta perhatian orang lain

  • Depresi (sedih terus menerus)




Baik dalam kasus bulimia maupun anorexia diperlukan penanganan dini, karena penanganan yang terlambat mempersulit pengobatan. Pengobatan segera harus diberikan untuk memulihkan berat badannya, dan jika kondisinya sangat lemah, harus dirawat di rumah sakit. Perawatan penderita anorexia nervosa harus disertai dengan bimbingan para spesialis (psikolog, ahli diet), karena dia perlu berdialog dengan para ahli tersebut agar bisa mengubah pandangannya. Lama terapi bisa beberapa bulan bahkan sampai tahunan. perawatannya pun sama, yaitu dengan mengubah persepsi diri mengenai tubuhnya.

Biasanya, keluarga pasien akan diminta bantuan dalam perawatan, seperti terapi psikoligis, konseling gizi, modifikasi perilaku, dan self-help groups. Terapi dapat berlangsung setahun atau lebih. bisa dilakukan sendiri di rumah bersama keluarga atau untuk kasus yang parah dengan rawat inap di rumah sakit.

Tetapi meskipun perawatan di Rumah Sakit diperlukan, tetapi akan lebih baik jika perawatan dilakukan dirumah yakni tanpa opname di Rumah Sakit. Menurut hasil penelitian dalam jurnal Family-Based Treatment of Adolescent Anorexia nervosa The Maudsley Approach. Menurut study hasil penelitian di London menunjukkan 75-90% penderita Anorexia dapat sembuh dengan melakukan perawatan Family baseddengan perawatan kurang lebih selama 12 bulan.

Perawatan dirumah atau rawat jalan ini memerlukan peran positif dan aktif orang tua untuk secara intensive mengembalikan kembali berat badan anak mereka, mendorong dan memotivasi anak untuk dapat berkembang normal kembali dengan disertai sikap kekeluargaan yang hangat.

Literatur Kepustakaan


Azumagawa, Kohji, dkk. 2007. Anorexia Nervosa and Refeeding Syndrome. A Case Report . Case Study The Scientific World JOURNAL. Child Health and Human Development.

Anorexia Nervosa. Jurnal Perempuan, Media Awareness. www.about-face.org

Grange, Daniel le & James Lock. 2005. FAMILY-BASED TREATMENT OF ADOLESCENT ANOREXIA NERVOSA: THE MAUDSLEY APPROACH. Journal National Eating Disorder London Centre

Levey, Robert. 2006. All abouth Anorexia Nervosa Article. Department of Medicine, Section of Psychiatry, University of Tennessee School of Medicine.

Machado, Barbara C. Oscar FG. Paulo PP. 2005. Anorexia Nervosa: Divergent Validity of a prototype narrative among anorexia relatives. International Jurnal of Clinical and health psychology.

Nevid, Jeffrey S. dkk. 2003. Psikologi Abnormal. Jakarta : Erlangga.

Pokja.2007. Journal sexualization of girls. American Psychological Association(APA)

Sihombing, Mabel. 2002. Clinics and Radiologic Improvement With Cisapride Short Term Therapy in Gastroparesis Diabetica. Jurnal Kedokteran Edisi 20

Trismiati. 2004. Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pria dan Wanita Yogyakarta. (The Anxiety Level Differences Among Male and FemaleYogyakarta). Jurnal PSYCHE Vol. 1 No. 1, Juli 2004

Tambunan, Raymond. 2005. ANOREXIA NERVOSA. www.e-psikologi.com

http://www.google.com/search?q=cache:H1Ha237qfkJ:www.depkes.go.id/downloads/Pedoman%2520Kes%2520Jiwa%2520Remaja.pdf+skizofrenia+filetype:pdf&hl=id&ct=clnk&cd=6&gl=id

http://www.prodia.co.id/files/smartliving/Edisi3/15.%20SL%20Edisi%203%20(Sehat%20Remaja).pdf


"Magical Template" designed by Blogger Buster